Kamis, 02 Oktober 2014



JENIS-JENIS VERBA TRANSITIF
Verba Transitif
Bila sebuah kata kerja menghendaki, sebuah kata yang berfungsi sebagai obyek , kata kerja tersebut disebut kata kerja transitif atau verba transitif, seperti memukul, mendapat, mengambil dan melempar. Kata kerja transitif dapat berbeda-beda lagi atas beberapa hal berikut ini.
a.    Monotransitif / Ekatransitif
Kata kerja mono transitif/ ekatransitif adalah kata kerja yang menhendaki sebuah obyek, misalnya : membawa, membeli, mengairi dan mendinginkan. Contoh dalam kalimat.
La membeli sebuah buku baru
Ia memburu adiknya ke rumah sakit
Petani mengairi sawahnya
b.    Bitransitif /Dwitransitif
Kata kerja bitransitif atau dwitransitif adalah kata kerja transitif yang menghendaki dua buah obyek kata kerja transitif semacam ini disebut juga kata kerja transitif ganda, misalnya : membelikan, menuliskan, menulis, menganugerahkan, menganugerahi, menghadiahkan, membawakan, mengirimi, menyerahi.
Contohnya dalam kalimat :
Ayah menghadiahkan sebuah buku kepada saya
Ayah menghadiahi saya sebuah buku
Pemerintah menganugerahkan bintang kehormatan ke padaku
Pemerintah menganugerahi saya bintang kehormatan.

Seperti tampak dalam contoh-contoh di atas, kata kerja yang mengandung dua macam obyek, yaitu obyek langsung dan obyek tidak langsung. Kata kerja mengandung me-N-Kan menempatkan barang seperti obyek langsung, sedangkan orang sebagai obyek tak langsung , yaitu sebagai pelengkap benelakut (yang mendapat atau memperoleh barang yang disebut dalam obyek langsung). Sebaliknya, kata kerja dengan me-N-i menempatkan orang sebagai obyek tak langsung. Perbedaan lain adalah kata kerja dengan me-N-Kan menghendaki kata perangkai untuk, bagi, dan kepadanya sebagai penanda yang tak langsung, sedangkan kata kerja dengan me-N-i tidak menghendaki kata perangkai. Teori tersebut di atas (diagram pohon) tidak berbeda dengan teknik analisa data dalam penelitian ini yang menggunakan metode Top Down (menurun) dan botton up (menaik) (Djajasudarma, 1993 :6).
Urutan-urutan penanda verba seperti dinyatakan di atas perlu diperhatikan sebab prefiks atau infiks secara wajib memang diperlukan untuk menurunkan verba.
Setiap verba transitif mengenal sejumlah bentuk yang berbeda-beda makna dan ciri semantisnya. Analisa dengan menggunakan diagram pohon tersebut. Secara rinci dan lebih khusus menguraikan fungsi masing-masing frase dan memberi ciri positif posisi masing-masing.  Verba Turunan dan Proses Penurunanya
Verba turunan adalah verba yang sudah mengalami afikasi, reduplikasi pada kata atau kelompok kata. Dengan demikian, kita peroleh verba seperti (a) mengondi ‘mengunci’ pelaika’ buatlah rumah’lakoako ‘ pergi dengan satu maksud’ (b) meori-orikee’ memanggil berkali-kali’ mosu-susua ‘menyanyi sekedarnya’ metutu-tutura ‘berbicara terus menerus’ (c) mate modandi ‘berjanji sampai mati’ lakonggare’ berjalan kaki’ mate modola ‘melihat sampai mati’
Ada tiga afiks yang dipakai untuk menurunkan verba , yaitu prafiks, infiks dan sufiks. Prefiks adalah afiks yang diletakan di muka dasar, infiks ditempatkan di tengah dasar, dan sufiks ditempatkan di akhir dasar kata.
Ada pula verba turunan yang dibentuk dengan menambahkan afiks apit, yaitu gabunagan prefiks yang mengapit dasar kata, tetapi gabungan itu tidak membentuk satu kesatuan (konfiks). Afiks apit mo- dan ako pada verba turunan , momoneako’ memanjatkan ‘ tidak secara serentak ditempatkan pada verba dasar mone ‘panjat’ tetapi sufiks –ako dahulu kemudian prefiks mo-. Disamping itu, ada pula gabungan infiks dan sufiks yang juga tidak membentuk satu kokesatuan(konfiks). Afiks-in-dan –ako pada verba turunan, misalnya hinunuako’dibakarkan’ dahulu menjadi hinunu ‘ dibakar’ kemudian dengan sufiks-ako (Sailan et al 1995 : 58).

Minggu, 11 Maret 2012

TAFSIR SURAT AL-LUKMAN ;12-14


a. Ayat 12
و لقد ءاتينا لقمن الحكمة ا ن اشكر للله 0و من يشكرفا نما يشكر لنفسه 0ومن كفر فا ن ا للله غنى حميد(12 )

Artinya ;dan sungguh telah kami berikan hikmah kepada lukman yaitu”bersyukurlah  kepada Allah .dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah) maka sesungguhnya dia bersyukur pada dirinya sendiri ,dan barang siapa yang tidak bersyukur maka sesungguhnya Allah maha kaya lagi maha terpuji”.

Dalam ayat tersebut Allah menerangkan bahawa Allah menganugrahkan  kepada lukman hikmah ,yaitu perasaan yang halus ,akal pikiran dan pengetahuan yang dengan itu ia telah sampai kepada pengetahuan yang hakiki dan jalan yang benar yang dapat menyampaikanya kepada kebahagiaan yang abadi.
Ayat tersebut juga menegaskan kepada kita bahwa rasa syukur bukan semata-mata kita bersyukur kepada Allah akan tetapi sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, karena Allah tidak akan merasa rugi jika kita tidak bersyukur padanya melainkan kita lah yang rugi.dan ayat tersebut juga sebagai tanda bahwa lukman adalah hamba Allah yang selalu taat kepadanya, merasakan kebesaran dan kekuasaan Nya di alam semesta ini.



b. ayat 13
وا ذ قا ل لقمن لا بنه و هويعظه يبنى لا تشرك با للله0ان السر ك لظلم عظيم(13)
artinya :”dan ingatlah ketika lukman berkata kepada anaknya ketika dia member pelajaran kepadanya”wahai anaku janganlah engkau mempersekutukan Allah sesungguhnya mempersekutukan Allah itu adalah kelaliman yang besar .”

Ayat  tersebut  menjelaskan bahwa  mempersekutukan Allah dan rasulnya dikatakan kedzaliman yang besar karena perbuatan ini menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya, yaitu menamakan nikamat dan karunia itu,dalam hal ini menyamakan Allah SWT sebagai sumber nikmat dan karunia  dengan berhala atau patung-patung yang tidak bisa berbuat apapun. Dikatakan bahwa perbuatan itu adalah kedzaliman yang besar, karena yang disamakan itu ialah Allah pencipta dan penguasa alam semesta, yang seharusnya semua makhluk mengabdi dan menghambakan diri kepada Nya.
Serta dapat dipahami bahwa diantara kewajiban ayah adalah memberikan nasihat dan pelajaran, sehingga anak-anak nya itu dapat menempuh jalan yang benar ,dan menjauhkan diri dari kesesatan,anak adalah sambungan hidup dari orang tua nya ,cita-cita yang tidak mungkin dapat di capai orang tua selama hidup di dunia.demikian pula kepercayaan yang di anut orang tua nya di samping budi pekerti yang luhur di harapkanya agar ank-anak nya menganut dan memiliki semua itu di kemudian hari .
Selanjutnya,Luqman mengajarkan kepada putranya tentang kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan kepada Allah. Kewajiban pertama: mendirikan shalat.  Ibnu Katsir5 menafsirkan aqim ash- shalah dengan melaksanakannya tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan, syarat-syarat, dan rukun-rukunnya. Sedangkan ash-Shabuni menambahkan, yaitu dengan memelihara kekhusyukannya.  Kewajiban kedua: amar makruf nahi mungkar, yakni memerintahkan kepada manusia untuk melakukan setiap kebaikan dan keutamaan serta melarang  mereka dari setiap perbuatan buruk.  Kewajiban ketiga: bersabar, yakni bersabar terhadap gangguan, rintangan, ujian, bahaya, dan bencana yang menimpa karena menjalankan amar makruf nahi mungkar.  Ibn Abbas berkata, “Di antara hakakat iman adalah bersabar.”
c.ayat 14
  

و و صينا ا لا نسن بو لد يه حملته ا مه0و هنا على و هن وفصله0فى عام ين ان ا سكر لى ولوا لد ىك الىى ا لمصير(14)

Artinya “:dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik )kepada kedua orang tuanya ,ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam usia dua tahun, bersyukurlah kepada ku  dan kepad kedua orang tuamu ,hanya kepada ku lah kembalimu” .

Ayat tersebut menegaskan kepada manusia agar berbakti kepada kedua orang tuanya, dengan mencontoh dan melaksanakan haknya,pada ayat lain juga Allah memerintahkan hak demikian sebagai contoh dalam Q.S. AL-isra :23” dan tuhan mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain daia,dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapak mu dengan sebaik-baiknya”.
 Dan  menjelaskan bahwa manusia diperintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya sebagai wujud rasa syukur atas pemeliharaan keduanya, terutama ibu. Dia  telah mengandungnya sejak janin di dalam kandungan; setiap bertambah usia dan besar janin, semakin bertambah lemahlah dia dan semakin bertambah sulit pula (untuk bergerak). Demikian pula ketika melahirkan, seorang ibu dengan susah-payah mengeluarkan bayinya dari rahimnya. Setelah itu, ibu menyusui bayinya selama dua tahun.  Ibn Jaza3 menafsirkan:
Ungkapan hamalathu ummuhu wahn[an] ‘alâ wahnin wa fishâluhu fî ‘âmayni adalah untuk menjelaskan bahwa hak ibu lebih besar daripada bapak. Akan tetapi, rasa syukur kepada Allah harus di atas segalanya.  Sebab, kepada-Nya- lah tempat kembali seseorang, termasuk kedua orangtuanya.  Allah-lah yang memberi balasan yang baik kepada orang yang berbuat baik dan balasan yang buruk kepada orang yang berbuat buruk. Karena itu, sekalipun keduanya telah bersusah-payah memeliharamu, kalau mereka mengajakmu pada kekufuran dan perbuatan syirik, janganlah kamu mengikutinya, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah. Hanya saja, sekalipun demikian, engkau tetap menggauli mereka dengan baik serta senantiasa berlaku sopan dan hormat kepada mereka.
Kemudian dalam ayat Q.S Lukman:14  ini juga hanya di sebutkan apa sebab-sebab di perintahkanya berbut baik kepada ibu,tidak di sebutkan apa sebabanya seorang anak harus menaati dan berbuat baik kepada bapak nya.hal ini menunjukan bahwa kesukaran dalam mengandung ,memelihara dan mendididk anaknya jauh lebih berat bila di bandingkan dengan yang di alami  bapak.
Nabi sendiri memerintahkan agar seseorang anak lebih mendahulukan berbuat baik kepada ibunya dari pada kepada bapak nya.adapun tentang lamanya menyusui anak ,maka Al-quran memerintahkan agar seorang ibu menyusui anaknya paling lama dalam masa dua tahun sebagai mana  yang di terangkan ayat tersebut.
Pada akhir ayat ini Allah SWT memperingatkan bahwa manusia akan kembali padaNya bukan kepada orang  lain. Padda saat itu dia akan memberikan pembalasan yang adil kepada hamba –hambaNya .